Sunday, January 25, 2015

Sekilas Info Kecamatan Sakra Barat

·         Sejarah
Sakra Barat merupakan pemekaran dari kecamatan Sakra, Lombok Timur, dengan penetapan ibu kota di Rensing. Desa ini dijadikan sebagai ibu kota kecamatan Sakra Barat dengan alasan secara historis karna desa mengalami pertumbuhan paling dinamis bila dibandingkan desa lainnya. Salah satu dusun yang terletak di Desa Rensing, yakni Peteluan, terdapat sebuah terminal strategis dengan jalur yang ramai dan didukung infrastruktur yang cukup baik. Sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi yang cukup baik pula.
·         Geografis
Kecamatan Sakra Barat memiliki luas wilayah 33,7 Km² dan terdiri dari 5 desa yaitu desa Sukarara, Gunung Rajak, Rensing, Bungtiang, Pengkelak Mas dan Borok Toyang dengan ibukota Kecamatan berada di desa Rensing Kecamatan Sakra Barat merupakan daerah dengan kontur berbukit pada ketinggian 0-250 meter dari permukaan laut. Batas wilayah kecamatan Sakra Barat sebagai berikut:
·                      Sebelah Utara: Kecamatan Sakra
·                      Sebelah Timur: Kecamatan Sakra Timur
·                      Sebelah Selatan: Kecamatan Keruak
·                      Sebelah Barat: Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah
jika dilihat dari segi luas wilayah pada tingkat desa di kecamatan ini, maka desa Bungtiang adalah desa dengan wilayah terluas yaitu mencapai 24,60 persen dari wilayah kecamatan atau sekitar 8,26 Km² ( data sebelum pemekaran desa Borok Toyang pada tahun 2011 ), diikuti desa Sukarara 7,75 Km² atau 23 persen, desa Gunung Rajak 6,7 Km² atau 19,88 persen, desa Rensing 5,56 Km² atau 16,5 persen dan terakhir desa Pengkelak Mas 16,02 persen atau sekitar 5,4 Km². Sebagian besar lahan tersebut masih dimanfaatkan untuk lahan pertanian, hanya sekitar 8,57 persen dimanfaatkan untuk pemukiman.
·         Gambaran Masyarakat
Jumlah Penduduk Kecamatan Sakra Barat dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2007 tercatat sebanyak 45,070 jiwa dengan rincian laki-laki sebanyak 18.862 jiwa dan perempuan sebanyak 26.208 jiwa.
Dibandingkan dengan luas wilayah, maka kepadatan penduduk di kecamatan Sakra Barat tercatat sebesar 1.337 jiwa per Km². Di antara semua desa yang ada di kecamatan Sakra Barat, desa Rensing memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi yaitu 1.924 jiwa per Km² sedangkan desa Sukarara memiliki kepadatan terendah dengan 911 jiwa Km².
Sebagian besar penduduk di Sakra Barat memiliki mata pencaharian sebagai Petani, sebagian kecil sebagai Pedagang, Pegawai Negeri Sipil, Buruh Tani, dan lain-lain. Pada tahun 2006 tercatat sebanyak 20.486 orang penduduk memiliki mata pencarian sebagai Petani dan Non-Tani tercatat 1.994 orang, juga tercatat 885 orang penduduk yang bekerja di sektor pemerintahan. Daerah ini juga merupakan salah satu penyumbang TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ke luar negeri seperti Malaysia, Arab Saudi, dan lain-lain.
Masyarakat Sakra Barat terkenal cukup religius, terutama desa Rensing dan Gunung Rajak yang merupakan basis warga Nahdlatul Wathan yang merupakan organisasi kemasyarakatan terbesar di NTB.
·         Pertanian
Daerah ini merupakan areal pertanian lahan kering dengan komoditi pertanian utamanya tembakau jenis Virginia, Padi, serta Kacang-kacangan. Dari daerah ini makanan khas yang cukup terkenal dan diminati adalah Tolang Komak.
·         Prekonomian
Di wilayah desa Rensing terdapat Pasar Peteluan yang merupakan sentra kegiatan perekonomian masyarakat kecamatan Sakra Barat. Di samping itu di desa lain juga terdapat pasar-pasar desa yang beroperasi hanya pada pagi hari atau di sore hari dan pada hari tertentu saja seperti di Bungtiang hari Selasa, di Gerisak desa Pengkelak Mas pada hari Rabu dan lain-lain.
·         Pendidikan
Sarana pendidikan di daerah ini terbilang cukup lengkap mulai dari Taman Kanak-kanak sampai dengan Perguruan Tinggi yang merupakan kelas jauh dari beberapa perguruan tinggi swasta di Kabupaten Lombok Timur. Namun dari segi fasilitas pendidikan yang tersedia masih sangat minim.
·         Desa/kelurahan
Sebagian besar desa di kecamatan Sakra Barat diklasifikasikan sebagai Desa Swasembada, hanya Desa Rensing yang di klasifikasikan sebagai desa Swakarya.
Desa Definitif :
  • Rensing Bat
  • Rensing Jaya
  • Rensing,
  • Montong Beter
  • Pematung
  • Sukarara,
  • Pejaring
  • Gunung Rajak,
  • Bungtiang,
  • Boyemare
  • Pengkelak Mas, dan
  • Borok Toyang.
Desa Persiapan :
  • Jero Gunung
  • Mengkuru
  • Gadung Mas
  • Repok Are Sampai
o    Penduduk
Jumlah penduduk 10.883 jiwa pada tahun 2007. Yang 100% beragama Islam. Dan sebagaian besar bekerja sebagai Petani dan Buruh Tani sisanya bekerja sebagai TKI, Pedagang, Ternak, PNS, Wirausaha, TNI & POLRI, dan lain-lain.
§        Pendidikan
Pendidikan di desa Bungtiang masih sangat menyedihkan, karena dari setiap penyelenggara pendidikan masih belum memiliki sarana pendukung yang cukup memadai untuk pendidikan serta terhambat oleh beberapa faktor ekonomi dan sosial yang mempengaruhi tingkat kesadaran masyarakat akan pendidikan. Hanya sebagian kecil bahkan bisa dihitung dengan jari yang memiliki tingkat intelektual tinggi beliau adalah beberapa dari tokoh-tokoh yang cukup masyhur yaitu : TGH. Syafi'i Ahmad, MA (tokoh agama Nahdlatul Wathan), Drs. Khalid H.(Kasek SMA NW Pancor & Staf Dosen STKIP Hamzanwadi Pancor) sekarang beliau melanjutkan studi S2-nya di Johor Malaysia bersama 6 orang lainnya yang dikirim pemerintah dari Indonesia, Drs. H. Muksin (Kabag Dakwah IAIN Mataram), Mastur Riyadi, M.Pd (Dosen FPOK IKIP Mataram), Drs. Marzuki (Dosen UNW Mataram) dan lain-lain.
§             Hasil pertanian
Sebagaian besar warga desa membudidayakan Padi pada musim penghujan dan tembakau pada musim kemarau. Kedelai, Kacang - kacangan, Jagung dsb. biasanya adalah tanaman pelengkap pangan untuk kebutuhan rumah tangga sendiri.




No comments:

Post a Comment