Mencoba teteskan pemaknaan hati dan pikiran terhadap gelapnya malam…
Sebuah ilusi dari tirani hati, mencoba menggambarkan sketsa alam dalam
kesunyiannya. Sebuah masa dimana lazimnya manusia tengah bersandar
diatas empuknya gundukan ceiba petandra atau kapuk randu alam. Seiring
sayuan nada instrumental yang terdengar merdu dari sebuah bazzer mini
buatan negeri adidaya sana. Tidak kalah merdunya lagi dibandingkan
dengan suara alam diluar beranda rumah ku, suara-suara seruan dzikir
alam oleh para rakyat dari negeri hewan antah berantah diluar sana. Para
jangkrik, kodok dan katak, tiupan angin malam, desiran air sungai
mengalir bak suara musik nirwana yang tiada hentinya mendendangkan musik
untuk para penghuninya yang terjaga maupun mereka yang sedang terlelap
sebagai kawan sejati penemani hidup, kehidupan dalam putih maupun
gelapnya pandangan mata.
Terasa ingin sempatkan diri membaca
suasana, jemaripun ingin sekali bergoyang diatas tombol-tombol kecil
mewakili otak sampaikan kesannya. Yaah, seperti inilah rasa itu. Bisakah
kau merasakan an memahaminya? Pahamilah dengan memasukinya. Masuk ke
dunia mu, pahami dirimu dan jangan abaikan sesuatu sekecil apapun yang
bisa kamu rasakan. Bahkan jika ia adalah udara yang terselip melewati
jejarimu. Feel it…!
No comments:
Post a Comment